PENJUAL TEROMPET RAUP 200 JT DALAM 3 HARI ?




Salah satu pedagang di Pasar Asemka, Jakarta Barat, Ipung menjual terompet berbahan dasar plastik. Berkat hal itu, di akhir tahun ia mampu meraup Rp 200 juta.

Ipung mengaku telah berjualan terompet plastik sejak tahun 2004. Ia memproduksi terompet plastiknya sendiri menggunakan mesin.

"Ini saya produksi sendiri pakai mesin saya beli Rp 35 juta. Ini sejak tahun 2004 atau 2005," kata dia kepada detikFinance, Senin (31/12/2018).

Lebih lanjut, ia menjelaskan terompet plastik buatannya memakan modal sebesar Rp 2.000 per piece. Kemudian terompet itu ia jual dengan harga Rp 5.000 ke pedagang eceran sehingga sampai di tangan pembeli di harga Rp 10.000.

"Ini modal saya buat sendiri Rp 2.000. Kalau dikasih ke anak-anak (pedagang eceran) kena Rp 5.000 dan mereka jualnya lagi Rp 10.000," jelasnya.

Ia mengungkapkan terompet plastik tersebut telah ia produksi sejak jauh-jauh hari. Adapun total yang dijual mencapai 6 juta piece.

Berkat menjual terompet plastik itu, ia berhasil memperoleh omzet hingga Rp 200 juta pada hari-hari terakhir tahun 2018.

"Sudah dari bulan Oktober kita produksi. Sepertinya total ada 6 juta piece. Sekarang sudah ada Rp 200 juta ini karena puncak penjualan kan tiga hari terakhir," ungkap dia.

Selain menjual terompet produksinya sendiri, ia juga menjual terompet impor asal China. Terompet tersebut menggunakan gas untuk suara bunyinya.

Terompet itu dijual dengan harga Rp 40.000/piece. Adapun modal awal untuk membeli terompet adalah Rp 32.000.

"Ini impor dari cina Rp 40 ribu jualnya. Kalau impor lebih mahal karena pakai gas. Itu modal asupannya Rp 32.000," tutup dia.

Komentar