Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah masih melemah. Sore ini, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah terpantau melemah 134 poin atau 0,9% dan berhasil ditekan ke angka Rp 14.650.
Lantas, apakah kondisi ini akan terus berlanjut di 2019 nanti?
Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha mengungkapkan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) masih terus berupaya untuk menjaga kestabilan rupiah.
Dia bilang, salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate 125 basis poin (Bps). Hari ini pun, BI juga menaikkan suku bunganya sebesar 25 Bps.
"Selain itu, dari sisi pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menjaga stabilitas rupiah, terutama dengan cara mengerem impor," kata dia dalam keterangannya, Kamis (15/11/2018).
"Menurut kami Pemerintah dan Bank Indonesia yang lebih proaktif menjaga rupiah, merupakan hal yang positif dan membantu mendukung sentimen pasar dan menjaga stabilitas," sambungnya.
Namun, kata Dimas, pergerakan rupiah dalam jangka pendek akan sangat bergantung pada perkembangan sentimen pasar global. Menurutnya, hal ini terjadi pada naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang telah lengser dari Rp 15.000.
"Sebagai contoh, baru-baru ini ada kabar positif bahwa bahwa Presiden Trump optimistis bisa mencapai kesepakatan dagang dengan Tiongkok. Kabar ini bisa mengangkat sentimen pasar global menjadi lebih positif dan membuat Rupiah menguat ke level 14.900-an dari sebelumnya level 15.000-an," jelasnya
Komentar
Posting Komentar