RUPIAH TINGGI DI BANDING DOLLAR ?



Bank Indonesia (BI) membeberkan nilai tukar rupiah yang belakangan ini stabil bahkan cenderung menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan sepanjang tahun 2018 nilai tukar rupiah jatuh bangun terhadap dolar AS.

"Meskipun masih mendapat tekanan depresiasi nilai tukar rupiah relatif terjaga di tahun 2018 dan pada akhir-akhir ini menguat," kata Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di JCC, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).

Perry menyebut, stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditopang oleh penurunan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih aman.

Selanjutnya, stabilitas sistem keuangan yang terjaga dan kenaikan pertumbuhan kredit perbankan yang berlanjut di 2019 juga memberikan dampak baik terhadap nilai tukar rupiah.

"Pada tahun 2019 kami perkirakan pergerakan rupiah akan bergerak stabil sesuai mekanisme pasar," ujar dia.

Seperti diketahui, belakangan ini rupiah menguat terhadap dolar AS. Bahkan rupiah paling kuat di Asia. 

Mengutip data perdagangan RTI, Senin (26/11/2018), nilai tukar rupiah kemarin bergerak menguat terhadap Dolar AS sebesar 55 poin atau 0,38%.

Rupiah juga terhitung menguat terhadap mata uang Euro. Rupiah menguat sebesar 34 poin atau 0,21% ke level Rp 16.441.

Dolar Singapura menjadi mata uang selanjutnya yang melemah terhadap rupiah. Nilai rupiah terhadap dolar Singapura naik sebesar 30 poin atau 0,28% ke level Rp 10.552.

Rupiah juga menguat terhadap mata uang Yen Jepang. Terhitung nilai rupiah terhadap Yen Jepang naik sebesar 1 poin atau 0,58%.

Nilai rupiah pada Australian Dolar juga ikut menguat sebesar 12 poin atau 0,10% ke level Rp 10.500. Lalu, pada Yuan China Rupiah menguat 7 poin atau 0,33% ke level Rp 2.088.

Komentar