JOKOWI MEMBUAT KARTU SAKTI , RIZAL RAMLI : RECEH !! ?


Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) pamer program baru dalam bentuk kartu. Ada 3 kartu baru yang dipamerkan Jokowi, yaitu Kartu Sembako Murah, Kartu Pra-Kerja dan KIP Kuliah.

Itu disampaikan dalam pidato 'Optimisme Indonesia Maju' Konvensi Rakyat, di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019).

Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik program tersebut. Dia menilai 'kartu sakti' Jokowi merupakan cara-cara receh


"Kami tak setuju cara-cara receh yang hanya memberikan gula-gula tapi tidak memecahkan masalah," kata pria yang akrab disapa RR itu dalam pernyataan pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019).

Rizal Ramli lebih menyoroti 'kartu sakti' Jokowi di pendidikan, yaitu KIP Kuliah. Dia menawarkan ke Jokowi cara lain yang dianggap lebih efektif untuk mendorong sektor pendidikan menjadi lebih baik, salah satunya dibuatkan UU tanah untuk universitas. Tanah tersebut diberikan untuk perguruan tinggi.

"Jadi daripada cara recehan banget, bikin UU pemberian tanah untuk universitas," sebutnya.

Disamping itu, dia menyarankan agar pajak untuk pendapatan universitas dibebaskan. Tujuannya untuk membuat keuangan perguruan tinggi tidak terbebani. Uang itu ujung-ujungnya bisa digunakan untuk biaya riset hingga beasiswa untuk mahasiswa.


"Kedua, pendapatannya bebas pajak sehingga universitas keuangannya makin lama makin bagus, bisa biayai riset sendiri, beasiswa mahasiswa," sebutnya.

Terkait jurus baru Jokowi itu, RR juga menyebut biaya pendidikan di perguruan tinggi semakin mahal. Itu tidak mungkin jika ditanggung oleh pemerintah.

"Biaya pendidikan tinggi di Indonesia mahal, 5-10 tahun lagi makin mahal, nggak bisa semua dibiayai negara. Indonesia saja baru efektif wajib belajar 10 tahun," tambahnya.

Komentar